Fungsi Jangka Sorong
Pada umumnya, jangka sorong merupakan alat ukur yang memiliki tingkat ketelitian sangat tinggi. Selain itu, alat ini juga memiliki nilai skala terkecil sebesar 0,01 cm atau 0,1 mm. Oleh karena itu, jangka sorong memiliki banyak fungsi yang bisa Anda simak di bawah ini. Mengukur sebuah benda dari sisi luar dengan cara dijepit. Mengukur kedalaman celah atau lubang suatu benda dengan cara menancapkan atau menusukan bagian alat ukur ke dalamnya. Mengukur ketebalan sebuah bentuk benda. Mengukur diameter dalam bentuk benda dengan menggunakan rahang tetap dan rahang geser atas. Mengukur kedalaman sebuah bentuk benda dengan menggunakan tangkai ukur bagian bawah, Biasanya fungsi ini diterapkan untuk mengukur kedalaman tabung lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang memiliki ukuran relatif kecil.
Bagian-Bagian Jangka Sorong Jangka sorong memiliki bagian-bagian yang perlu Anda ketahui agar bisa menggunakannya dengan benar. Berikut ini delapan bagian tersebut. 1. Rahang Bawah
Rahang bawah merupakan bagian yang terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Fungsinya sendiri adalah untuk mengukur diameter luar suatu objek seperti diameter pada cincin atau pipa.
2. Rahang Atas
Sama seperti rahang bawah, rahang atas juga memiliki rahang geser dan rahang tetap. Namun bagian jangka sorong ini memiliki fungsi untuk mengukur diameter bagian dalam suatu benda seperti diameter pada cincin atau pipa.
3. Pengukur Kedalaman
Bagian jangka sorong ini terletak di bagian ujung dan berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu objek. Contohnya untuk mengukur kedalaman bejana sempit.
4. Skala Utama Rahang Bawah
Bagian ini berfungsi untuk membaca hasil pengukuran, biasanya dalam satuan cm, Skalanya sendiri terdiri dari angka 0 - 17 cm dengan panjang setiap garis pendek nya 1 mm.
5. Skala Utama Rahang Atas
Sama seperti skala utama rahang bawah, bagian ini juga berfungsi untuk menunjukkan hasil pengukuran.
6. Skala Nonius Rahang Bawah
Skala nonius adalah skala tambahan pada rahang bawah yang menunjukkan ketelitian jangka sorong.
7. Skala Nonius Rahang Atas
Sama seperti skala nonius rahang bawah, bagian ini juga adalah skala tambahan pada yang menunjukkan ketelitian jangka sorong.
8. Pengunci
Bagian ini berfungsi untuk menahan batang ukur agar skala tidak bergerak saat pengukuran.
Cara membaca jangka sorong
1. Membaca Skala Utama Berdasarkan gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah) merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terwujud dalam 21 mm atau 2,1 cm.
2. Membaca Skala Vernier Berdasarkan gambar diatas, terdapat satu garis skala utama yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Dari gambar di atas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm. Untuk hasi pengukuran akhir, cukup tambahkan kedua nilah pengukuran diatas. Dengan demikian,, hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm.
Tips Cara Membaca Jangka Sorong
Dalam membaca jangka sorong, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Hal ini penting agar Anda bisa membacanya dengan akurat. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan tersebut. Patikan benda yang akan diukur benar-benar terjepit oleh rahang agar skala yang ditunjukkan oleh jangka sorong tepat. Pastikan bahwa posisi angka nol dari skala ukur sejajar dengan muka rahang. Jangan membaca hasil pengukuran saat alat belum dikunci karena dapat membuat hasil pengukuran menjadi tidak tepat. Ketika hendak mengukur sebuah benda yang mudah berubah bentuk seperti kayu, jangan pernah memakainya terlalu kuat agar kayu tidak rusak.
Komentar
Posting Komentar